Translate

Saturday, June 3, 2017

Fiqih Puasa, al-Awal an-Niatu

Fiqih puasa dari kitab kifayatul akhyar:.

ﺑﺎﺏ ﻓﺮاﺋﺾ اﻟﺼﻮﻡ
(ﻭﻓﺮاﺋﺾ اﻟﺼﻮﻡ ﺧﻤﺴﺔ ﺃﺷﻴﺎء اﻟﻨﻴﺔ ﻭاﻹﻣﺴﺎﻙ ﻋﻦ اﻷﻛﻞ ﻭاﻟﺸﺮﺏ ﻭاﻟﺠﻤﺎﻉ)
Fardhu (rukun) puasa ada 5: niat dan bertahan dari makan,minum,dan jima(berhubungan seks).

ﻻ ﻳﺼﺢ اﻟﺼﻮﻡ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﻨﻴﺔ ﻟﻠﺨﻴﺮ

Tidak sah puasa kecuali dengan niat,karena ada dalil dari hadist nabi muhammad SAW yg sahih "innamal a'mal binniat "

ﻭﻣﺤﻠﻬﺎ اﻟﻘﻠﺐ

Letak niatnya di dalam hati.

ﻭﻻ ﻳﺸﺘﺮﻁ اﻟﻨﻄﻖ ﺑﻬﺎ ﺑﻼ ﺧﻼﻑ

Tidak di syaratkan adanya talaffuz (adanya ucapan dimulut yg berhuruf dan bersuara) dengan niat itu,tanpa ada khilafiyah dikalangan ulama.

Jadi nawaitu shauma godin disebutnya cukup dalam hati saja,gak perlu lagi di ucapin, kecuali untuk pemantapan di hati,bagus dilafazkan dulu baru hati menyambutnya untk meniatkannya.

ﻭﺗﺠﺐ اﻟﻨﻴﺔ ﻟﻜﻞ ﻟﻴﻠﺔ ﻷﻥ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﻣﺴﺘﻘﻠﺔ

Wajib berniat di tiap tiap malam,karena tiap hari yang di lalui di bulan ramadhan adalah ibadah yang terpisah-pisah,tidak menjadi satu.


ﻭﻛﺬا ﻳﺠﺐ ﺃﻥ ﻳﻨﻮﻱ ﻟﻴﻼ ﻭﻻ ﻳﻀﺮ اﻟﻨﻮﻡ ﻭاﻷﻛﻞ ﻭاﻟﺠﻤﺎﻉ ﺑﻌﺪ اﻟﻨﻴﺔ ﻭﻟﻮ ﻧﻮﻯ ﻣﻊ ﻃﻠﻮﻉ اﻟﻔﺠﺮ ﻻ ﺗﺼﺢ ﻟﻪ ﻷﻧﻪ ﻟﻢ ﻳﺒﻴﺖ

Begitu pula wajib berniatnya malam hari,
dan setelah melakukan niat tadi,tidak apa-apa tidur,makan,bersenggama andainya iya berniat berbarengan dengan terbitnya fajar,maka tidak sah niat,karena dia tidak memalamkan niat itu (harusnya niatnya dilakukan waktu malam,atau masih malam,atau fajar balum timbul, kalau fajar sudah timbul meski sedikit,maka itu dianggap sudah siang,bukan malam lagi).

No comments:

Hukum Wajibnya Ber'imsak Beberapa Menit Sebelum Azan Subuh dari Syafi'iyah

Hukum wajibnya ber'imsak beberapa menit sebelum azan subuh di tinjau dari bahasan usul fiqh mazhab syafi'i,usul fiqh al mustashfa im...